Sumber: static.squarespace.com
Mitos-mitos seputar oli mesin banyak beredar dalam berbagai kisah dan cerita. Beberapa mitos ini bahkan bisa membuat Anda terkejut dan bertanya-tanya. Percaya atau tidak, mitos tetaplah mitos dan takkan terbukti. Mau tahu apa saja mitos yang tidak benar tentang oli mesin kendaraan Anda?
Mengganti oli setiap 4000 kilometer
Mungkin ini adalah "induk dari segala mitos" yang ada. Pada jaman dahulu kala, angka 4000 kilometer memang pernah menjadi ukuran standar untuk penggantian oli. Masalahnya, jaman telah banyak berubah. Produk-produk oli mesin yang beredar sekarang mempunyai kualitas yang lebih baik dan mampu menempuh interval jarak yang lebih lama.
Oli sintetik buruk untuk segel-segel karet dalam mesin
Segel karet di dalam mesin berfungsi untuk mencegah kebocoran oli, dan ada rumor yang beredar bahwa oli sintetik dapat merusak segel karet ini. Kemungkinan tentang hal ini boleh saja ada saat pertama kali oli sintetik dikembangkan bertahun-tahun yang lalu, tapi tidak untuk oli mesin kendaraan yang ada sekarang. Yang patut di garis bawahi adalah, segel karet dalam mesin memang selalu punya potensi untuk rusak, namun bukan karena oli mesin sintetik sebagai penyebabnya.
Oli sintetik penyebab mesin banjir (bocor)
Ini adalah mitos yang selalu muncul dan tak pernah pergi. Percayalah, mitos ini salah. Oli sintetik tidak menyebabkan atau membuat banjir pada mesin. Ia hanya akan bocor ketika ada sesuatu yang sudah tidak beres di dalam mesin (ada yang terbuka atau tidak tertutup rapat dan longgar). Hal ini terjadi karena oli sintetik mempunyai molekul yang lebih kecil bila dibandingkan dengan oli mesin konvensional, sehingga dapat masuk bahkan pada celah paling kecil pun di dalam mesin. Fakta tersebut justru membuat oli sintetik mampu mendeteksi gejala kebocoran pada mesin, bukan menyebabkannya.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment