Sumber: annearundeleyecenter.com |
Kasus miopia atau rabun jauh pada anak-anak mengalami kenaikan setiap tahunnya. Kelainan refraksi tersebut dapat diatasi dengan memakai kacamata untuk mempertajam penglihatan anak. Operasi lasik mata belum bisa dilakukan mengingat usia mereka yang masih sangat muda. Meskipun dalam beberapa kasus tertentu lasik mata diperbolehkan dilakukan pada anak-anak.
Sebenarnya, sejak dini anak harus melakukan pengecekan mata rutin dimulai sejak usia 6 bulan, 3 tahun dan sebelum masuk SD. Hal ini menjadi penting terutama di keluarga yang memiliki riwayat rabun jauh. Pasalnya, kebanyakan anak-anak tidak mengeluhkan apa-apa mengenai penglihatannya. Namun, menunjukkan gelagat yang bisa dilihat dengan mata. Oleh karena itu, orangtua harus mencermati ciri-ciri rabun jauh pada anak, seperti berikut.
Sebenarnya, sejak dini anak harus melakukan pengecekan mata rutin dimulai sejak usia 6 bulan, 3 tahun dan sebelum masuk SD. Hal ini menjadi penting terutama di keluarga yang memiliki riwayat rabun jauh. Pasalnya, kebanyakan anak-anak tidak mengeluhkan apa-apa mengenai penglihatannya. Namun, menunjukkan gelagat yang bisa dilihat dengan mata. Oleh karena itu, orangtua harus mencermati ciri-ciri rabun jauh pada anak, seperti berikut.
- Anak suka menyipitkan mata bila melihat objek jauh.
- Anak terlihat suka sering memiringkan kepalanya.
- Anak suka menonton TV atau melihat objek dalam jarak dekat supaya dapat melihat lebih jelas.
- Anak mengeluh suka pusing.
- Prestasi anak di sekolah menurun ketika kesulitan belajar akibat duduk di belakang.
Jika rabun dekat pada anak bisa diatasi, berarti masalah ini juga bisa dicegah. Pastikan nutrisi dan pola tidur akan terjaga deminmembantu menjaga kesehatannya. Selain itu, orangtua jangan ragu untuk mengingatkan anak agar tak selalu menatap layar smartphone atau komputer. Mata anak perlu istirahat setelah 30-40 menit menatap layar smartphone atau komputer.
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment