an

Gilles Villeneuve, Sosok Inspirator Jacq (III)

Automotive Chemical Industry | Perusahaan Chemical di Indonesia | Produk Perawatan Mobil

Automotive Chemical Industry | Perusahaan Chemical di Indonesia | Produk Perawatan Mobil
Sumber: f1-facts.com

Gilles mengawali debutnya bersama Ferrari di kandangnya sendiri, GP Kanada. Di sini, dia dipercaya untuk menggantikan Niki Lauda yang mendadak hengkang dari Ferrari. Dalam balapan pertama ini, dia hanya berhasil finish di posisi ke-12 setelah mobilnya tergelincir terkena tumpahan oli. Bahkan pada GP berikutnya di Jepang, mobil yang dikendarai Gilles harus mendarat di tribun penonton dan menewaaskan satu orang.

Di tahun berikutnya, justru menjadi tahun yang berat bagi Gilles. Isu akan didepaknya Gilles semakin kencang setelah kekalahan bertubi-tubi yang diraihnya. Namun, Enzo memutuskan agar Gilles tetap bertahan bersama Ferrari setidaknya satu musim lagi untuk memberikannya kesempatan berkembang bersama tim balap nomor satu di Formula One tersebut. Di akhir musim, Gilles menunjukkan performa terbaiknya dengan meraih gelar juara di rumahnya sendiri.

Tahun 1979 menjadi ajang yang mengerikan bagi Gilles. Dia pun berani untuk menantang sang juara di musim itu, Rene Arnoux. Bahkan dia pun tidak segan untuk bermusuhan dengan rekan setimnya sendiri, Jody Scheckter. Namun, di tahun 1982, dia harus mengakhiri balapan dengan sangat tragis, yakni kecelakaan di Belgia menjelang balapan di saat dia berada di puncak keemasannya.

{ 0 comments... read them below or add one }

Post a Comment