Sumber foto: omnieye.ca |
Merokok telah lama diketahui menyebabkan penyakit jantung, kanker paru-paru hingga impotensi. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa merokok dapat menyebabkan kehilangan penglihatan. Penelitian menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko degenerasi makula, katarak, glaukoma, retinopati diabetes dan sindrom mata kering.
Degenerasi makular
Salah satu cara untuk mengurangi risikonya adalah tidak merokok. Perokok tiga sampai empat kali lebih mungkin untuk mengembangkan degenerasi makula dibandingkan non-perokok. Namun, perokok pasif memiliki dua kali lipat risiko terkena degenerasi makular.
Katarak
Perokok berat (15 batang/hari atau lebih) memiliki tiga kali lipat risiko terkena katarak.
Glaukoma
Terdapat hubungan kuat antara merokok, tekanan darah tinggi, katarak dan diabetes yang dapat memicu munculnya glaukoma.
Retinopati diabetik
Merokok meningkatkan kesempatan terkena diabetes. Jangan tunggu sampai terkena diabetes, karena komplikasi diabetes menyebabkan retinopati diabetik, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, kerusakan saraf dan masih banyak lainnya.
Sindrom mata kering
Sindrom mata kering dua kali lebih mungkin mempengaruhi perokok dibandingkan non-perokok.
Penyakit mata tersebut harus segera dicegah dan diobati agar tidak menjadi buta. Jika rabun jauh, rabun dekat dan mata silindris bisa diatasi dengan operasi lasik mata, maka penyakit-penyakit mata di atas dapat diatasi dengan operasi bedah atau dengan pemberian obat tetes untuk mata kering. Namun, sama seperti operasi lasik maupun pembedahan lain pada umumnya, operasi untuk penyakit mata bisa juga menimbulkan efek samping atau justru gagal.
Oleh: @innesspw
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment